Sabtu, 19 Desember 2009

Safari 4 final Vs Mozilla Firefox

saya sudah lama ingin menulis artikel seperti ini,,akhirnya kesampaian juga....

Perang antara banyak browser seperti Mozilla Firefox,Safari,Opera,Chrome,dll...kadang membuat saya sendiri bingung memilih browser mana yang bagus.....


Disini saya akan menguji kemampuan 2 browser yang sedang naik daun ini karena kehandalannya dalam surfing internet,yakni Safari 4 Final yang baru saja rilis dan Mozilla Firefox 3.5.6 terbaru..
dalam uji browser ini saya menggunakan laptop Toshiba Tecra A3 dengan ram 256 MB..
internet dari telkomsel flash Unlimited dengan kekuatan sinyal HSDPA yang berhasil didapat yaitu 2 bar -> -100dBm

dalam uji browser ini,saya menggunakan alamat situs search engine Google sebagai tes pertama :
- Safari browser 4 final berhasil menampilkan halaman google keseluruhan dlm waktu 2,8 detik.
- Mozilla Firefox 3.5.6 berhasil menampilkan halaman google secara keseluruhan dalam waktu 4,65 detik.

kemudian tes ke-2, situs Smadav antivirus :
- Safari browser 4 final : 10,84 detik
- Mozilla Firefox 3.5.6 : 10,20 detik

tes ke-3 , situs youtube :
- Safari browser 4 final : 16,19 detik
- Mozilla Firefox 3.5.6 : 14,06 detik

itulah hasil dari browser Safari dan mozilla firefox dari hasil kemampuannya membuka halaman web secara keseluruhan,,waktu yang diperlukan Safari dan Mozilla pun hanya berbeda beberapa detik saja...

Saya tidak bisa memihak browser mana yang unggul,karena masing-masing browser mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri..

Selengkapnya...

Rabu, 16 Desember 2009

telkomsel flash Oh telkomsel flash.........

udah beberapa hari ni koneksi telkomsel flash kok byar-pet(putus nyambung)....
tagihan udah dibayar,,sinyal HSDPA dapet bagus,,tapi kenapaaa kok kecepatannya leleeeettttttttt BGT............terpaksa aq menggunakan Nokia 5300 yang tidak terpakai untuk menjadi modem,setelah menginstal PC Suite dan langsung konek dengan APN internet aja.......huhh,,cape deh...
syukurnya,,inet dg modem 5300 lmyanlah dripada gak konek sama sekaliii...pas q test di www.speedtest.net ternyata hasilnya begini :




3G telkomsel ada apa sih??sampe ga bisa connect mulu.....???
moga2 kecepatan 3G telkomsel flash cepet balik seperti semula.........
Seperti slogan telkomsel Flash "High Speed Wireless Broadband"
(klu ga segera diatasi ma telkomsel ntar "High Speed"nya -> "Slow Speed" lho)



Selengkapnya...

Senin, 14 Desember 2009


huufft,,,,,,,,,,,,,,,
akhirnya selesai jga ulangan semester 1,,alhamdulillah blom da dpt remidial..
kmdian libur pu tibaa,kmbli lagi deh keasyikan maen inet,,
dan...
alhamdulillah lagi..modemq dapat sinyal bagusss...akhirnya telkomsel flash unlimitedq baekan lagi dahh,,,sinyalnya membaik bo...





Selengkapnya...

Sabtu, 28 November 2009


akhirnya,,sekian lama sudah diriku tidak menyentuh blog ini,,,,yaa maklumlah,sibuk ma urusan sekolah sejak masuk kelas XI jurusan IPA....beuh,,tidak sia-sia perjuangan diri setelah memasuki kelas XI IPA 4........
Di kelas XI IPA 4 sendiri q bnyak bertemu teman2 bru,,dan dapat pengalaman yang tidak kalah serunya,,,aq sangat bangga dengan kelas yang kami namai VenCostra(Eleven Community science of Tetra)ini bisa membuat kami menjadi kompak dalam waktu yang relatif singkat,,kekompakan ini muncul karena sifat keterbukaan terhadap pendapat rakyat Vencostra yang membuat segala opini yang bersifat membangun maupun mengkritik dapat ditanggapi dan diterima dengan baik...
Selain itu,rakyat Vencostra mempunyai rangsang yang cepat ketika dihadapkan pada perangkat kamera(sebut saja hp,camdig,handycam,dll),sampai2 tugas untuk mencari bahan praktikum biologi mengamati protozoa malah menjadi ajang pemotretan...

yahh,,itulah Vencostra,,,,kami terus berusaha untuk menjadi The Best!!




Selengkapnya...

Selasa, 30 Juni 2009

Al Islaamu 'ilmiyyun wa 'amaliyyun
Artinya :Islam adalah ilmiah dan amaliah(HR.Bukhari)

1. Islam adalah ilmiah
Pembicaraan ini tidak mengilmiahkan TUHAN,tetapi hanya mengilmiahkan apa-apa yang diciptakan TUHAN.Sesuai dengan hadits riwayat Najjar dan Rafi'i dari Abu Hurairah :
"Berfikirlah kamu tentang apa yang diciptakan Allah dan janganlah berfikir tentang Dzat Allah".
Berdasarkan IPTEK,bahwasanya dalam memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan alam maka kita harus bersikap ilmiah,bekerja secara ilmiah dan berkomunikasi secara ilmiah.

1.Bagaimana bekerja secara ilmiah itu?
Pengetahuan muncul karena hasrat ingin tahu pada diri manusia.Dalam memecahkan masalah,manusia ingin memperoleh jawaban dari permasalahan tersebut dengan jawaban yang benar.Kebenaran dapat diperoleh dengan melalui dua pendekatan,yaitu pendekatan non-ilmiah dan pendekatan ilmiah.

1.1.Pendekatan Non-ilmiah
Kebenaran yang diperoleh melalui pendekatan Non-ilmiah antara lain berasal dari akal sehat,penemuan secara kebetulan,penemuan secara coba-coba,dan pendapat para ahli.

1.2.Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan urutan tertentu untuk mencapai pengetahuan yang benar.Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah berasal dari penelitian ilmiah untuk menguji keajegannya.Artinya,jika penelitian dilakukan orang lain dengan menggunakan langkah-langkah dan kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang sama atau hampir sama dengan penelitian terdahulu.Langkah-langkah tertentu yang digunakan dalam penelitian ilmiah disebut metode ilmiah.

1.2.1.Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu cara(tharikat)yang dilakukan melalui langkah-langkah dan cara tertentu yang urutannya tidak boleh di bolak-balik.Tahap-tahap metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan atau menemukan masalah
b. Mengumpulkan data atau keterangan melalui pengamatan
c. Mengajukan hipotesis atau dugaan sementara
d. Melakukan percobaan(eksperimen)untuk menguji hipotesis
e. Mengambil kesimpulan
f. Menguji kesimpulan dengan percobaan ulang

Seseorang ilmuwan (ahli sufi) yang bermaksud mendapatkan hasil berkualitas tinggi dituntut untuk menggunakan langkah-langkah dalam metode ilmiah,selain harus memiliki SIKAP ILMIAH juga.

1.2.2.Sikap Ilmiah
Beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan(ahli sufi) adalah sebagai berikut :
a. Rasa Ingin tahu
Seseorang yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar terdorong bersikap tidak puas sebelum dia menemukan jawaban dari ketidaktahuannya.Hal ini dapat dipenuhi dengan cara bertanya kepada orang lain(guru pembimbing),membaca,atau melakukan pengamatan sendiri..

sisanya ntar sya update lagi..
Selengkapnya...

Sabtu, 06 Juni 2009

BRIEF DESCRIPTION OF MATERIAL

A finite verb is a verb that is inflected for person and for tense according to the rules and categories of the languages in which it occurs. Finite verbs can form independent clauses, which can stand by their own as complete sentences.

Every grammatically correct sentence or clause must contain a finite verb; sentence fragments not containing finite verbs are described as phrases.

Some interjections can play the same role. Even in English, a sentence like Thanks for your help! has an interjection where it could have a subject and a finite verb form (compare I appreciate your help!).

In English, as in most related languages, only verbs in certain moods are finite. These include:
the indicative mood (expressing a state of affairs); e.g., "The bulldozer demolished the restaurant," "The leaves were yellow and stiff."
the imperative mood (giving a command).
the subjunctive mood (expressing something that might or might not be the state of affairs, depending on some other part of the sentence); nearly extinct in English.

A verb is a word that expresses an occurrence, act, or mode of being. Finite verbs, sometimes called main verbs, are limited by time (see tense), person, and number.

The finite verbs are highlighted in the following sentences:

The bear caught a salmon in the stream.

Who ate the pie?

Stop!



A nonfinite verb form - such as a participle, infinitive, or gerund - is not limited by by time (see tense), person, and number.

Verb forms that are not finite include:
the infinitive
participles (e.g., "The broken window...", "The wheezing gentleman...")
gerunds and gerundives

In linguistics, a non-finite verb (or a verbal) is a verb form that is not limited by a subject; and more generally, it is not fully inflected by categories that are marked inflectionally in language, such as tense, aspect, mood, number, gender, and person. As a result, a non-finite verb cannot generally serve as the main verb in an independent clause; rather, it heads a non-finite clause.

By some accounts, a non-finite verb acts simultaneously as a verb and as another part of speech; it can take adverbs and certain kinds of verb arguments, producing a verbal phrase (i.e., non-finite clause), and this phrase then plays a different role — usually noun, adjective, or adverb — in a greater clause. This is the reason for the term verbal; non-finite verbs have traditionally been classified as verbal nouns, verbal adjectives, or verbal adverbs.

English has three kinds of verbals: participles, which function as adjectives; gerunds, which function as nouns; and infinitives, which have noun-like, adjective-like, and adverb-like functions. Each of these is also used in various common constructs; for example, the past participle is used in forming the perfect aspect (to have done).

Other kinds of verbals, such as supines and gerundives, exist in other languages.

Example:

The finite verbs are the underlined words.

The Crow and the Fox

One day a crow finds a tasty piece of cheese. She picks it up, flaps her wings, and flies to a high branch of a tree to eat it.

…………….

Source: International story



Selengkapnya...